Mimpi tentang tanah liat dan Lumpur bermaksud kesusahan, kesedihan dan kekhawatiran menurut banyak sedikitnya tanah liat atau lumpur yang menimpanya, Begitu juga air yang dipanaskan.
Mimpi melihat dirinya terkena air panas maksudnya ialah kesusahan atau kesedihan yang berasal dari pemerintah. Semakin panas airnya,kesusahannya semakin berat. Kadang-kadang sampai menyebabkan terperanjat atau mengalami sakit.
Mimpi melihat dirinya terkena air panas maksudnya ialah kesusahan atau kesedihan yang berasal dari pemerintah. Semakin panas airnya,kesusahannya semakin berat. Kadang-kadang sampai menyebabkan terperanjat atau mengalami sakit.
Batu bata kering yang berasal dari tanah liat takwilnya adalah harta yang tertimbun.
Karenanya barang siapa yang bermimpi memperolehnya maka ta’birnya ialah bahwa ia akan memperoleh harta yang terhimpun.
Dan barang siapa yang melihat batu-batu tanggal dari dinding ta’birnya kehilangan lelaki atau perempuan
Pemandian boleh ditakwilkan kesusahan dan kesedihan dengan kadar kuat atau tidaknya panas air pemandian itu. Kebanyakan ta’birnya menyangkut perkara wanita dan kesedihannya segera tamat jika ia sebentar saja dalam pemandian itu.
Barang siapa mimpi kencing di pemandian atau melingkarinya dengan bunga maka ta’birnya bagus. Jika ketika itu di timpa bencana atau takut, susah atau sakit, maka kesemuanya akan hilang dengan segera. Atau jika kesemuanya itu tidak terjadi padanya, maka ta’birnya ia akan berubah hal ihwalnya dan berkurang hartanya.
Seumpama seseorang bermimpi dengan bermacam-macam mimpi, sedangkan yang satu dengan lainnya tidak dapat dikompromikan ta’birnya karena maksudnya bertentangan, maka ta’bir yang diambil adalah yang kuat dan tinggalkan ta’bir yang lemah. Seperti mimpi tentang pemandian dan bunga.
Pemandian ta’birnya kesusahan dan kesedihan.sedang bunga ta’birnya adalah hilangnya. Maka menta’biri mimpi dengan bunga lebih kuat daripada menta’biri dengan pemandian.
Kisaran/gilingan
Barang siapa mimpi melihat kisaran maka ta’birnya adalah sesuatu yang berhubungan dengan syair, apabila kisaran yang dilihat itu berputar. Dan juga boleh bermaksud penghidupan , kesusahan dalam penghidupan atau rezeki yang bagus.
Karenanya barang siapa yang bermimpi memperolehnya maka ta’birnya ialah bahwa ia akan memperoleh harta yang terhimpun.
Dan barang siapa yang melihat batu-batu tanggal dari dinding ta’birnya kehilangan lelaki atau perempuan
Pemandian boleh ditakwilkan kesusahan dan kesedihan dengan kadar kuat atau tidaknya panas air pemandian itu. Kebanyakan ta’birnya menyangkut perkara wanita dan kesedihannya segera tamat jika ia sebentar saja dalam pemandian itu.
Barang siapa mimpi kencing di pemandian atau melingkarinya dengan bunga maka ta’birnya bagus. Jika ketika itu di timpa bencana atau takut, susah atau sakit, maka kesemuanya akan hilang dengan segera. Atau jika kesemuanya itu tidak terjadi padanya, maka ta’birnya ia akan berubah hal ihwalnya dan berkurang hartanya.
Seumpama seseorang bermimpi dengan bermacam-macam mimpi, sedangkan yang satu dengan lainnya tidak dapat dikompromikan ta’birnya karena maksudnya bertentangan, maka ta’bir yang diambil adalah yang kuat dan tinggalkan ta’bir yang lemah. Seperti mimpi tentang pemandian dan bunga.
Pemandian ta’birnya kesusahan dan kesedihan.sedang bunga ta’birnya adalah hilangnya. Maka menta’biri mimpi dengan bunga lebih kuat daripada menta’biri dengan pemandian.
Kisaran/gilingan
Barang siapa mimpi melihat kisaran maka ta’birnya adalah sesuatu yang berhubungan dengan syair, apabila kisaran yang dilihat itu berputar. Dan juga boleh bermaksud penghidupan , kesusahan dalam penghidupan atau rezeki yang bagus.
Barang siapa yang mimpi bahwa dia memiliki kisaran (gilingan) yang menggiling tepung, maka dia akan memperoleh kebaikan atau rezeki dari jerih payah orang lain atau jerih payahnya sendiri, jika yang bermimpi itu memang pengisar.
Kadang-kadang kisaran boleh bermaksud peperangan, jika dalam mimpinya ada yang menunjukkan sedemikian itu.
Angin
Jika meniup dengan baik lagi pula cuacanya terang boleh dita’birkan dengan berita gembira dan suatu berkah, dengan alasan Firman Alloh SWT dalam surat Al A’Rof ayat 57,
وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْراً بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَاباً ثِقَالاً سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَأَنزَلْنَا بِهِ الْمَاء فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْموْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Dan Dia-lah Yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan Rahmat-Nya (hujan)”.
Akan tetapi, jika cuacanya gelap sebagai ta’birnya ialah kesusahan dan kesedihan, sebagaimana yang telah Difirmankan Alloh SWT di dalam Al Qur-anul Karim , surat Adz-Dzariyat ayat 41
وَفِي عَادٍ إِذْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمُ الرِّيحَ الْعَقِيمَ
“Dan pada kisah ‘aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakannya”.