Dunia Islam Berisi Artikel Islami, Al quran, Kitab Hadits, Arti Mimpi menurut islam, dakwah dan Kisah Islami, Download Murottal Al quran 30 Juz.

Pahalanya Lebih Utama Daripada 10 Tahun I'tikaf

by TEGUH T.A , at 9:47 PM , has 0 comments
Pahalanya Lebih Utama Daripada 10 Tahun I'tikaf

Dari Ibnu Abbas r.a., bahwa suatu ketika ia beri'tikaf di masjid Rasulullah saw. lalu seseorang datang dan memberi salam kepadanya, kemudian duduk. Ibnu Abas r. a. berkata kepadanya, "Hai fulan, aku melihatmu dalam keadaan gelisah dan sedih. " Dia berkata, "Benar, wahai putera paman Rasulullah. Aku mempunyai tanggungan utang kepada seseorang. Demi kemuliaan penghuni kubur ini (maksudnya kubur Rasulullah saw.), aku tidak sanggup melunasinya.".

Ibnu Abbas r.a, berkata, "Bolehkan aku berbicara kepadanya mengenaimu?". Dia menjawab, "Silakan, jika menurutmu itu adalah hal yang pantas.". Maka Ibnu Abbas r.a. memakai sandalnya kemudian keluar dari Masjid. Orang itu berkata, "Apakah engkau lupa yang sedang engkau lakukan (beri'tikaf) ?". Ibnu Abbas r.a. menjawab, "Tidak, tetapi sesungguhnya aku telah mendengar penghuni kubur ini dalam waktu yang belum lama - maka keluarlah air mata dari kedua matanya - telah bersabda,

"Barangsiapa berjalan untuk menunaikan hajat saudaranya dan berusaha sungguh-sungguh di dalamnya, maka hal ini lebih utama baginya daripada 10 tahun beri'tikaf. Dan barangsiapa yang beri'tikaf satu hari karena mengharapkan ridha Allah, maka Allah Swt. akan menjauhkan antara dia dengan neraka sejauh tiga parit, yang jarak antara satu paritnya lebih jauh daripada langit dan bumi." (Hr.Thabrani, Baihaqi dan Hakim - at Targhib).

Pahalanya Lebih Utama Daripada 10 Tahun I'tikaf

Dari hadits ini dapat diketahui dua keterangan:..

Pertama

Mengenai pahala i'tikaf satu hari, Allah Swt. akan menjauhkan antara orang itu dengan neraka Jahannam sejauh tiga parit, dan begitu jauhnya jarak antara satu parit dengan parit berikutnya sehingga melebihi jauhnya antara langit dan bumi. Semakin banyak hari-hari dia beri'tikaf, maka sebanyak itu pula dia akan mendapat kelebihan pahala. Allamah Sya'rani rah.a. meriwayatkan hadits Rasulullah saw. dalam kitabnya, Kasyful-Ghummah, bahwa barangsiapa yang beri'tikaf pada 10 hari bulan Ramadhan, maka baginya dua pahala haji dan dua pahala umrah. Dan barangsiapa beri'tikaf setelah shalat Maghrib hingga Isya dengan melaksanakan shalat, membaca al Quran, dan tidak berbicara dengan siapa pun, maka Allah Swt. akan membangunkan sebuah istana baginya di dalam surga.

Kedua

Yang merupakan sesuatu yang lebih penting daripada yang pertama adalah menunaikan hajat-hajat (keperluan) orang Islam, yang disabdakan Rasulullah saw. lebih utama daripada beri'tikaf selama 10 tahun. Oleh karena itulah Ibnu Abbas r.a. tidak mempedulikan i'tikafnya. Karena dapat diganti dan mungkin dapat dikerjakan pada kesempatan lain. Oleh karena itulah para sufi berkata bahwa Allah Swt. sangat menghargai hati yang hancur, tidak seperti penghargaan-Nya kepada hal-hal lain. Inilah alasan mengapa dalam beberapa hadits diperingatkan agar behati-hati terhadap do'a orang yang dizhalimi.

Apabila Rasulullah saw. mengirim seseorang ke suatu daerah sebagai hakim, beliau senantiasa berpesan kepadanya, "Takutilah doa orang-orang yang dizhalimi'.

Satu hal yang harus diperhatikan juga, apabila seseorang yang sedang beri'tikaf keluar dari masjid maka i'tikafnya menjadi batal, sekalipun keluarnya itu untuk menunaikan hajat saudaranya yang muslim. Apabila i'tikaf yang sedang dikerjakannya adalah i'tikaf wajib, maka wajib baginya untuk mengganti kembali (mengqadhanya). Rasulullah saw. tidak keluar dari masjid dalam masa i'tikaf kecuali untuk hajat kemanusiaannya (buang air atau untuk
wudhu). Karena sifat itsarnya (sifat mengutamakan orang lain daripada diri sendiri).

Ibnu Abbas r. a. rela meninggalkan i'tikafnya, sama halnya seperti kejadian dalam suatu pertempuran, yaitu kisah seorang sahahat Nabi saw. yang hampir mati kehausan. Ia tidak mau meminum air yang diberikan oleh saudaranya sendiri demi sahabatnya yang tergeletak dan terluka parah dalam keadaan kehausan. Karena ia lebih mengutamakan sahabatnya daripada dirinya sendiri. Dalam hal ini, mungkin i'tikaf yang dikerjakan oleh Ibnu Abbas r.a pada saat itu adalah i'tikaf nafil, sehingga tidak perlu dipermasalahkan lagi mengenai alasan meninggalkan i'tikaf.
TEGUH T.A
About
Pahalanya Lebih Utama Daripada 10 Tahun I'tikaf - written by TEGUH T.A , published at 9:47 PM , categorized as puasa . And has 0 comments

0 comments Add a comment
Bck
Cancel Reply
loading...
Copyright ©2013 dunia islam by
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
--> -->