Pada prinsipnya bermimpi melihat ka’bah, pentakwilannya adalah sebagai lambang seorang imam (pimpinan) dari ummat islam.
Barangsiapa yang bermimpi melihat kepada ka’bah dalam keadaan lebih atau kurang ( dari keadaan sebenarnya ) atau ada kelainan yang lain, maka ta’birnya adalah akan terjadi perubahan baru bagi pengusaha, menurut kadar perubahan yang dilihatnya dan kadang-kadang keadaan ka’bah itu aman saja.
Barangsiapa yang bermimpi melihat kepada ka’bah dalam keadaan lebih atau kurang ( dari keadaan sebenarnya ) atau ada kelainan yang lain, maka ta’birnya adalah akan terjadi perubahan baru bagi pengusaha, menurut kadar perubahan yang dilihatnya dan kadang-kadang keadaan ka’bah itu aman saja.
Barang siapa yang bermimpi melihat kepada ka’bah berada di selain kota makkah, maka ta’birnya adalah penduduk kota itu dalam situasi keamanan yang stabil dan mantab.
Barangsiapa yang bermimpi melihat kepada ka’bah dan melakukan thowaf serta melakukan sesuatu dari ‘amalan ‘ibadah haji, maka sebagai pertanda agama orang yang bermimpi itu meyakinkan baiknya
.
.
Barang siapa yang bermimpi melihat kepada ka’bah senantiasa dalam pengaturan, dalam keadaan terhormat dan kejayaan, maka sebagai pertanda Ka’bah tersebut masih menjadi tujuan dan tumpuan pengharapan ummat manusia.
Barang siapa yang bermimpi bahwasanya Ka’bah dijadikan berada di sebelah belakangnya ayau merasa melakukan sholat di atasnya, maka sebagai ta’birnya adalah orang itu membuang agama Islam di belakangnya.
hikayat
Sahabat Sa’id bin Musayyab pernah didatangi seorang lelaki, seraya dia berkata : “Saya bermimpi bahwasanya saya melakukan sholat di atas ka’bah”
Sahabat Sa'id bin Musayyab menjawab : “ Takutlah olehmu kepada Alloh SWT, karena sesungguhnya saya telah melihat kepadamu keluar dari agama Islam”
Lelaki itu berkata : “ Ya tuan, saya bertaubat kepada Alloh atas pengakuan tuan, karena memgikuti ucapan kaum qodariyah ( bukan qodiriyah yang termasuk salah satu aliran sufi ) semenjak 2 bulan yang lalu.
hikayat
Sahabat Sa’id bin Musayyab pernah didatangi seorang lelaki, seraya dia berkata : “Saya bermimpi bahwasanya saya melakukan sholat di atas ka’bah”
Sahabat Sa'id bin Musayyab menjawab : “ Takutlah olehmu kepada Alloh SWT, karena sesungguhnya saya telah melihat kepadamu keluar dari agama Islam”
Lelaki itu berkata : “ Ya tuan, saya bertaubat kepada Alloh atas pengakuan tuan, karena memgikuti ucapan kaum qodariyah ( bukan qodiriyah yang termasuk salah satu aliran sufi ) semenjak 2 bulan yang lalu.