Hujan Adalah suatu siraman dan rahmat, dan sedemikian pula kabut
(awan). Jika hujan itu turun pada tempat , kampung dan kampung tertentu
dan tidak ada tempat-tempat lainnya, maka ta’birnya adalah kesengsaraan,
penyakit dan kerugian duniawi yang menimpa pada tempat itu.
Kadang-kadang dapat dita’birkan dengan cemeti adzab yang diturunkan
kepada mereka.
Jika hujan yang turun itu berupa minyak lembu atau madu atau minyak atau susu atau semisalnya maka ta’birnya ialah berupa karunia, kebaikan dan rezeki yang turun dari langit kepada daerah itu. Dan setiap hujan boleh bermakna dengan ta’bir yang semacam itu.
Hikayat
Ada seorang lelaki datang kepada Abu Bakar Ash Shidiq r.a seraya berkata:
“Sesungguhnya saya melihat awan (peneduh) yang menurunkan hujan dari langit, berupa minyak lembu dan madu sedangkan manusia sebagian ada yang mengambil dengan sebanyak-banyaknya dan sebagian hanya mengambil sedikit saja."
Abu Bakar Ash Shidiq r.a menjawab: “Adapun awan maksudnya adalah agama Islam, sedangkan minyak lembu dan madu bermakna kemanisan agama Islam. Setiap hujan dengan corak macam boleh dita’birkan dengan hal-hal yang terpuji”.
Syeikh Ja’far Ash Shodiq r.a ditanyai oleh seseorang:
"Saya bermimpi seolah-olah saya mengarungi hujan sehari semalam",
Beliau menjawab: "Alangkah bagusnya mimpimu itu, ta’bir mimpimu itu bermaksud engkau mengarungi Rahmat Alloh dan engkau akan di beri karunia keamanan dan rezeki yang luas".
Dan ditanyakan lagi ada seorang bermimpi seolah-olah dia terkena hujan khusus pada kepalanya. Jawab beliau: "Ini lelaki yang berdosa, yang banyak sekali dosanya dan diliputi oleh dosanya. Tidakkah engkau mendengar firman Alloh SWT" :
Jika hujan yang turun itu berupa minyak lembu atau madu atau minyak atau susu atau semisalnya maka ta’birnya ialah berupa karunia, kebaikan dan rezeki yang turun dari langit kepada daerah itu. Dan setiap hujan boleh bermakna dengan ta’bir yang semacam itu.
Hikayat
Ada seorang lelaki datang kepada Abu Bakar Ash Shidiq r.a seraya berkata:
“Sesungguhnya saya melihat awan (peneduh) yang menurunkan hujan dari langit, berupa minyak lembu dan madu sedangkan manusia sebagian ada yang mengambil dengan sebanyak-banyaknya dan sebagian hanya mengambil sedikit saja."
Abu Bakar Ash Shidiq r.a menjawab: “Adapun awan maksudnya adalah agama Islam, sedangkan minyak lembu dan madu bermakna kemanisan agama Islam. Setiap hujan dengan corak macam boleh dita’birkan dengan hal-hal yang terpuji”.
Syeikh Ja’far Ash Shodiq r.a ditanyai oleh seseorang:
"Saya bermimpi seolah-olah saya mengarungi hujan sehari semalam",
Beliau menjawab: "Alangkah bagusnya mimpimu itu, ta’bir mimpimu itu bermaksud engkau mengarungi Rahmat Alloh dan engkau akan di beri karunia keamanan dan rezeki yang luas".
Dan ditanyakan lagi ada seorang bermimpi seolah-olah dia terkena hujan khusus pada kepalanya. Jawab beliau: "Ini lelaki yang berdosa, yang banyak sekali dosanya dan diliputi oleh dosanya. Tidakkah engkau mendengar firman Alloh SWT" :
وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِم مَّطَراً فَسَاء مَطَرُ الْمُنذَرِين
Artinya
"Dan Kami menghujani mereka dengan hujan (batu), maka amat buruklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu". (S.Asy Syu’aro : 173).
"Dan Kami menghujani mereka dengan hujan (batu), maka amat buruklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu". (S.Asy Syu’aro : 173).