Dunia Islam Berisi Artikel Islami, Al quran, Kitab Hadits, Arti Mimpi menurut islam, dakwah dan Kisah Islami, Download Murottal Al quran 30 Juz.

Kisah Abu Nawas dan Botol Ajaib

by TEGUH T.A , at 8:30 PM , has 0 comments
Seakan tiada puas, baginda memberi tugas aneh kepada Abu Nawas. Entah maksud tersembunyi di balik semua itu. Ujian, atau sekedar mencari hiburan? Begitu pula hari ini, sang Baginda memanggil Abu Nawas untuk datang ke istana.

Setiba di istana presiden, eh istana raja maksudnya, Baginda Raja langsung menyambut kedatangan Abu Nawas dengan senyum sebagai tanda kegembiraan.


"Duduklah, Abu Nawas. Begini, beberapa hari ini aku menderita gangguan perut. Menurut tabib pribadiku, aku terkena serangan angin". Tutur Raja, membuka sebuah pembicaraan.

"Beribu ampun, tuanku. Lantas apa yang dapat hamba kerjakan?". Sahut Abu Nawas.

"Aku ingin menghukum angin, karena ia yang menyebabkan perutku sakit. Jadi, tugasmu adalah menangkap dan memenjarakannya, Abu Nawas.". Ucap sang Raja.

Abu Nawas diam terpaku. Tiada satu kata pun yang terucap oleh mulutnya. Di benaknya yang terpikir bukannya cara menangkap angin, namun cara meyakinkan Raja bahwa ia telah menangkap angin. Sebagaimana sifat angin, tidak terlihat. Lain halnya dibandingkan dengan air yang masih terlihat meskipun bening.


"Aku memberimu waktu selama 3 hari untuk menyelesaikan tugasmu, Abu Nawas". Terngiang perintah baginda kepadanya.

Abu Nawas pulang dengan membawa oleh-oleh berupa tugas yang tidak mudah. Namun baginya hal seperti ini sudah biasa, karena merupakan bagian dari hidupnya. Menurut Abu Nawas, dengan menghadapi sebuah masalah akan membuatnya berfikir. Dengan berfikir, otak bekerja dan tidak beku. Justru membuatnya makin pintar dan berwawasan. Dengan buah fikirannya, tak jarang ia membantu orang-orang lemah. Bahkan, ia sering membawa pulang sebuah pundi emas hadiah dari Raja atas kepandaiannya.

Tapi kali ini benar-benar suatu pekerjaan yang terbilang sulit. Dua hari telah lewat, sedangkan Abu Nawas belum punya cara untuk menangkap angin. Esok hari ia harus menghadap Raja untuk melaporkan hasil tugasnya. Malam ini Abu Nawas mengalami insomnia temporer (tidak bisa tidur semalaman).

Mau tidak mau, hari berganti pagi. Berhasil maupun tidak, Abu Nawas harus menghadap raja. Mungkin sudah nasibnya, kali ini Abu Nawas harus menerima hukuman yang sangat berat karena kegagalannya. Ia berjalan lemas ke arah istana.

Di tengah perjalanan, ia teringat kisah Aladin dengan lampu ajaibnya. Hmm, apa yang difikirkan oleh Abu Nawas? "Nah, Jin juga tidak terlihat kan? Aku tahu jawabannya". Gumam Abu Nawas dalam hati. Abu Nawas berjingkrak riang gembira. Ia memutar arah jalannya menuju ke rumah. Setelah berlari kencang, ia pun sampai di rumah. Tiba di rumah, ia segera membawa semua peralatan yang diperlukan. Setelah selesai, ia segera meluncur kembali ke istana.


Lampu Aladin
foto: wallpaperswide.com

Sampai di gerbang istana, para pengawal mengantarkannya masuk untuk menghadap raja yang telah lama menunggu.

Baginda sudah tidak sabar untuk segera bertanya kepada Abu Nawas. "Hai Abu Nawas, bagaimana hasilnya? Sudahkah engkau menangkap angin, lalu memenjarakannya?

"Tentu, paduka." Jawab Abu Nawas dengan wajah ceria, sambil mengeluarkan sebuah botol yang ujungnya disumbat. Kemudian menyerahkannya kepada sang Raja.


Raja mengerutkan dahinya, menerima botol dari Abu Nawas. Sambil menimangnya, raja bertanya,  "Mana angin yang engkau maksud, Abu Nawas? Aku tidak melihatnya.".

"Di dalam botol itu, Tuanku." sahut Abu Nawas penuh takzim.
"Tapi kenapa aku tidak melihat apa-apa?" kata Baginda Raja.

"Ampun, baginda. Angin memang tidak dapat dilihat, tetapi jika paduka ingin mengetahui keberadaannya botol harus dibuka sumbatannya". Sanggah Abu Nawas.

Raja pun mengikuti petunjuk Abu Nawas. Setelah tutup botol terbuka, Raja mencium aroma yang sangat busuk menusuk hidung.

"Apa-apaan ini, hai Abu Nawas!" Bentak Baginda marah.

"Ampun Baginda yang mulia. Tadi sewaktu saya buang angin, saya masukkan ia ke dalam botol itu. Karena saya kawatir ia akan lepas, maka saya menyumbat mulut botol itu". Jawab Abu Nawas setengah ketakutan.

Mendengar jawaban yang logis, bukannya marah tapi baginda malah tertawa puas. Kali ini Abu Nawas selamat lagi dan membawa pundi berisi uang emas. Di jalan ia bagi-bagikan uang kepada siapa saja yang menurutnya layak menerima. Tak lupa menyisihkan sebagian untuk diberikan kepada sang istri tercinta.
TEGUH T.A
About
Kisah Abu Nawas dan Botol Ajaib - written by TEGUH T.A , published at 8:30 PM , categorized as abu nawas , cerita abu nawas , kisah abu nawas . And has 0 comments

0 comments Add a comment
Bck
Cancel Reply
loading...
Copyright ©2013 dunia islam by
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
--> -->