Dunia Islam Berisi Artikel Islami, Al quran, Kitab Hadits, Arti Mimpi menurut islam, dakwah dan Kisah Islami, Download Murottal Al quran 30 Juz.

Rahasia Abu Nawas Memilih Jalan Secara Tepat

by TEGUH T.A , at 8:22 AM , has 0 comments
Atas kecerdikan Abu Nawas, rombongan Raja dan pasukannya tidak jadi tersesat. Bagaimana bisa? Begini kisahnya.

Di tengah kesibukan mengatur urusan pemerintahan, Raja Harun Ar-Rasyid merasa jenuh. Namun bukan karena kenaikan BBM yang menyebabkan Beliau merasa penat. Hehe.. Sang Raja berkeinginan mengadakan kunjungan wisata ke sebuah hutan yang tersohor indahnya. Tak lupa, sang raja mengajak Abu Nawas untuk ikut menyertai perjalanannya. Raja Butuh seorang pemandu, dan ide-ide bagus saat dalam perjalanan.

Dan yang lebih penting adalah agar tidak tersesat dalam perjalanan. Karena menurut berita yang tersiar, untuk menuju hutan yang indah tersebut ada dua jalan. Jika salah memilih, bukan sampai ke tempat yang dituju melainkan mereka akan tersesat dan tidak akan menemukan jalan keluar. Bahkan, jalan salah akan mengantarkan mereka ke sarang binatang buas seperti singa, harimau, dan sebagainya. Dan juga rawa yang dihuni oleh ratusan ular mematikan.


abu nawas
photo: wilddingo.com

Maka Abu Nawas pun dipanggil untuk menghadap raja.

"Saya bersedia, Tuan Raja,". Jawab Abu Nawas atas permintaan tersebut. Maka rombongan mereka berangkat dengan naik keledai di pagi hari. Riang sekali suasana dalam perjalanan. Bercengkerama dan saling canda mengisi perjalanan mereka.

Pada petang hari tanpa disadari, mereka telah menempuh hampir separuh perjalanan. Mereka tiba di sebuah pertigaan yang sangat jauh dari perkampungan. Keraguan timbul di hati semua orang yang ikut dalam rombongan. Mereka semua terdiam, berfikir.


singa hutan
photo: pixabay.com

Akhirnya Abu Nawas pun mengangkat suara. "Tuan Raja, Sebaiknya perjalanan ini kita batalkan. Sebaiknya kita pulang saja.".

Tidak bisa begitu, Abu nawas! Apa alasannya?". Raja bertanya.

"Hamba kawatir, dengan memilih jalan yang salah, kita akan tersesat dan dimakan binatang buas. Bukankah wajib bagi kita untuk meninggalkan perkara yang meragukan?" Kata Abu Nawas.

Dalam situasi yang mencengangkan, serta cahaya yang mulai gelap. Teman Abu Nawas angkat bicara, " Tersebar berita, ada 2 orang aneh yang tinggal di balik semak itu, Mereka adalah saudara kembar.". kata pengawal istana yang juga teman Abu Nawas.

"Apakah engkau kenal dengan mereka?" tanya AbuNawas.
"Tidak, mereka memiliki wajah serupa, seorang di antaranya selalu berkata jujur dan saudaranya selalu berkata dusta". jawabnya.

"Baiklah, jika begitu sebaiknya kita istirahat dulu, setelah ini kita datangi si kembar," kata Abu Nawas.

Maka Abu Nawas, Raja dan semua prajurit beristirahat sebentar sambil makan. Kemudian mereka melaksanakan sholat maghrib. Setelah itu, semua menuju ke tempat tinggal si kembar tersebut. [Kisah lain: Abu Nawas Melarang Ruku' dan sujud saat shalat..]

Tiba di depan gubuk usang, seorang di antar rombongan mengetuk pintu.

"Saya sangat sibuk saat ini, kalian hanya boleh mengajukan 1 pertanyaan saja dan saya akan menjawabnya.". kata penghuni gubuk.
Abu Nawas mendekatkan mulutnya ke telinga orang tersebut sambil berbisik. Si kembar yang keluar rumah tadi menjawab dengan berbisik juga. Kemudian Abu Nawas pamit untuk meneruskan perjalanan.

"Tuan Raja, Kita harus mengambil jalan sebelah kanan,". kata Abu Nawas.

"Bagaimana engkau yakin untuk mengambil jalan arah kanan? Sedangkan engkau tidak tahu, apakah ia seorang jujur atau pendusta?". Sanggah Raja.

"Wahai Tuan, orang tadi menunjukkan jalan arah kiri," kata Abu Nawas.

Raja masih tidak mengerti penjelasan Abu Nawas yang aneh.

"Jangan main-main, Abu Nawas". Raja bingung.

"Sudahlah tuan Raja, pernahkah saya menyesatkan tuan?"

Akhirnya Raja menyerah, mereka pun menuruti perkataan Abu Nawas. Ternyata benar, jalan yang dilalui oleh mereka menuju ke Hutan indah yang diimpikan.

Namun, raja tetap saja penasaran terhadap keputusan Abu Nawas yang aneh.

"Sekarang jelaskan padaku tentang keputusanmu". Tanya raja.
"Begini tuan, saya bertanya kepada orang tadi, 'Apa yang akan diucapkan saudaramu jika aku menanyakan jalan yang menuju hutan indah?'. Ternyata jawabannya adalah sebelah kiri.
 
Jika ia seorang jujur, "Si jujur mengatakan jalan kiri, karena tahu bahwa saudara kembarnya selalu berkata bohong."

Jika yang ditanya adalah kembar yang pendusta. "Si pendusta menyebut jalan kiri, karena ia tahu kalau saudara kembarnya selalu berkata benar.". (Baca Berulang-ulang supaya faham).

Raja pun gembira dan memberi sebuah hadiah istimewa kepada Abu Nawas.
TEGUH T.A
About
Rahasia Abu Nawas Memilih Jalan Secara Tepat - written by TEGUH T.A , published at 8:22 AM , categorized as abu nawas , cerita abu nawas , kisah abu nawas . And has 0 comments

0 comments Add a comment
Bck
Cancel Reply
loading...
Copyright ©2013 dunia islam by
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
--> -->