Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Seorang penipu tidak akan masuk surga, demikian pula orang yang kikir dan orang yang mengungkit-ungkit pemberian.". (H.r. Tirmidzi, Misykat).
Para 'ulama berkata bahwa orang-orang yang memiliki sifat-sifat sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas tidak akan masuk surga. Jika dalam diri seorang mukmin ditemukan sifat-sifat ini, maka Allah swt terlebih dahulu akan memberi taufik kepadanya di dunia untuk bertaubat dari perbuatan buruk tersebut. Jika tidak, ia akan dimasukkan ke neraka terlebih dahulu untuk membersihkan dosa-dosanya. Setelah itu, barulah ia dimasukkan ke surga.
Akan tetapi, walaupun untuk beberapa saat saja, dimasukkan ke dalam neraka tentulah tidak dapat dianggap remeh. Jika seseorang dicampakkan ke dalam api barang sebentar saja ketika di dunia ini, tentunya hal itu merupakan penderitaan yang luar biasa. Padahal, api di dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan api neraka Jahannam.
Rasulullah saw bersabda bahwa api dunia itu sepertujuh puluh api neraka. Para sahabat r.hum bertanya, "Wahai Rasulullah, kurang apa lagi? Api (di dunia) ini saja sudah cukup menyakitkan.". Rasulullah saw bersabda, "Api neraka itu enam puluh sembilan kali lipat dibandingkan api ini.". (Misykat).
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa orang yang paling ringan siksanya di neraka adalah orang yang dipakaikan kepadanya dua sandal api Jahannam, sehingga otaknya mendidih seperti periuk yang mendidih di atas api. (Misykat).
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Allah swt menciptakan surga Adn dengan tangan kudrat-Nya, kemudian Dia menghiasinya. Kemudian Dia menyuruh para malaikat supaya mengalirkan sungai-sungai dan menggantungkan buah-buahan di dalamnya. Ketika Allah swt melihat perhiasan-perhiasannya dan keindahannya, Dia berfirman, "Demi kemuliaan-Ku, demi keagungan-Ku, demi ketinggian Arsy-Ku, orang yang kikir tidak bisa memasukimu.". (Kanzul-'Ummal).