Dunia Islam Berisi Artikel Islami, Al quran, Kitab Hadits, Arti Mimpi menurut islam, dakwah dan Kisah Islami, Download Murottal Al quran 30 Juz.

Penjelasan Abu Nawas Mengenai Kiblat

by TEGUH T.A , at 7:23 AM , has 0 comments
Sangat tidak benar bahwa Baginda Raja Harun Al Rasyid bukan ahli fikir. Ini dapat dilihat dari cara beliau berkata, pertanyaan-pertanyaan beliau, kebijakan beliau untuk memilih bicara ataukah diam. Bahkan baginda raja sangat cermat dalam tindakannya.

Baginda Raja adalah seorang yang tersohor kecerikannya. Meski begitu, beliau tidak merasa segan sedikit pun untuk menanyakan sesuatu yang belum dimengerti.

Saat menunaikan ibadah haji, terlintas di benak sang raja tentang alasan kenapa orang harus berputar untuk mengelilingi ka'bah. Padahal beliau mendengar bahwa orang yang sedang naik haji adalah tamu Allah. Namun mengapa, sebagai tamu tidak dipersilahkan untuk masuk ke Baitullah? Inilah yang menganggu fikiran beliau. Pertanyaan dalam hati ini belum juga terpecahkan oleh baginda, hingga beliau kembali ke Baghdad.

Karena rasa penasaran dan ketidak tahuan inilah, maka Abu Nawas kembali dipanggil ke istana untuk menghadap sang Raja.


Abu Nawas

Baginda raja bertanya, "Wahai Abu Nawas, aku ingin bertanya tentang beberapa hal yang merisaukan fikiranku, berkecamuk dalam hatiku". Raja memulai membuka percakapan.

"Silahkan mengajukan pertanyaan, baginda. Mudah-mudahan hamba mampu member jawaban yang benar". Jawab Abu Nawas.

"Abu nawas, apa arti Ka'bah sebagai Baitullah?" Tanya sang raja.

"Oh, maksudnya Ka'bah adalah Rumah Allah, tuanku yang mulia." jawab Abu Nawas.

"Lantas orang yang sedang menunaikan ibadah haji itu statusnya sebagai apa?" tanya raja selanjutnya.

"Tentu saja sebagai tamu Allah, baginda," jawab Abu Nawas.

"Jika mereka dianggap sebagai tamu oleh Allah, kenapa tidak dipersilahkan untuk masuk saja ke dalam Baitullah?" tanya raja, masih penasaran.

"Baitullah itu hanya sebagai lambang saja, paduka" jawab Abu Nawas.
"Jadi, dimanakah tempat bagi Allah untuk bersemayam?" tanya raja, penuh rasa ingin tahu.
"Allah berada di dalam hati setiap mukmin, baginda" jawab Abu Nawas.

"Karena tiada suatu ruang yang seluas apa pun mampu menampung Dzat Allah, kecuali hati orang mukmin. Hati orang mukmin adalah rumah Allah" Abu Nawas memberi penjelasan.

"Lalu apa alasannya baitullah dijadikan sebagai kiblat?" tanya raja.
"Untuk mempermudah pemahaman orang awam, baginda yang mulia." jawab Abu Nawas.

"Baitullah itu terlihat oleh mata. Syarat sah shalat menghadap kiblat. Secara dzahir kiblat adalah Baitullah, waktu dan bacaannya pun tertentu pula."

Sedangkan secara hakikat, kiblat shalat adalah hati. Jadi, ini antara seorang hamba dan sang Khaliq". Abu Nawas menjelaskan.

Baginda Raja sangat puas dengan jawaban dan penjelasan Abu Nawas. Memang, ajaran agama islam tidak semua dapat dicerna oleh akal. Untuk bab wudlu saja misalnya, setiap mengalami batal maka harus mengulang secara sempurna. Maksudnya, misalkan kita buang air maka batal wudlunya. Bukan hanya membersihkan najis pada anggota tubuh, tapi harus wudlu lagi termasuk membasuh tangan dan wajah jika hendak shalat.

Belakangan ini, banyak orang menghubungkan antara agama dan ilmu pengetahuan (logika). Misalkan peristiwa tongkat Musa a.s yang membelah lautan diulas secara ilmiah. Peristiwa terbelahnya bulan oleh mukzizat nabi saw tidak masuk akal, tapi ini nyata. Akal tak mampu mencernanya, namun hati mukmin mampu memahaminya.

Akal kita sangat terbatas, sekitar seliter saja volume otak kita. Sedangkan ilmu Allah tanpa batas. Bagaimana mungkin gelas kecil dapat mengukur isi samudera luas tak berbatas?

Meski begitu, syariat tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apa pun. Nabi kita mengajarkan syariat dan hakikat. Tidak bisa meninggalkan syariat dengan alasan sudah mencapai martabat tinggi dalam hakikat.
TEGUH T.A
About
Penjelasan Abu Nawas Mengenai Kiblat - written by TEGUH T.A , published at 7:23 AM , categorized as abu nawas , cerita abu nawas , kisah abu nawas . And has 0 comments

0 comments Add a comment
Bck
Cancel Reply
loading...
Copyright ©2013 dunia islam by
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
--> -->