Dunia Islam Berisi Artikel Islami, Al quran, Kitab Hadits, Arti Mimpi menurut islam, dakwah dan Kisah Islami, Download Murottal Al quran 30 Juz.

Tipuan Bodoh Kalahkan Tuan Pelit

by TEGUH T.A , at 1:27 PM , has 0 comments
Puasa Ramadhan hari ini adalah hari ke enam. Seperti biasanya, Abu Nawas duduk di beranda depan rumahnya sambil menanti bedug maghrib tiba. Sambil memandang ke arah langit biru yang mulai nampak senja, Abu Nawas berpikir bagaimana supaya dapur rumahnya bisa tetap mengepul.

Di lain tempat, ada seorang tuan tanah yang rumahnya tidak jauh dari rumah Abu Nawas. Sebagai seorang tuan tanah, tentu saja punya rumah yang besar. Komplit dengan gudang makanan. Punya lahan peternakan besar. Hampir semua warga di kampung itu bahkan termasuk Abu Nawas sendiri bekerja kepada tuan tanah itu. Bekerja keras tiap hari, tetapi hasil sedikit. Dan apabila meminjam bunga kepadanya maka harus mengembalikan dengan bunga yang teramat tinggi. Dan sebagai tuan tanah, dia punya sifat yang kikir, pelit, tamak dan loba.

Tuan tanah ini baru saja mendengar berita bahwa Abu Nawas mempunyai suatu keahlian dan kebiasaan yang aneh. Jika ia meminjam sesuatu maka pasti akan dikembalikannya secara lebih, katanya pinjamannya itu beranak. Seperti meminjam seekor ayam maka ayam itu akan dikembalikan dua karena ayam itu beranak. Menarik juga kepandaian dan kebiasaan Abu Nawas ini, fikir sang tuan tanah. Tuan tanah lalu memutar otaknya agar Abu Nawas segera meminjam uang darinya.




Sungguh kebetulan sore itu Abu Nawas ingin meminjam kepada tuan tanah berupa 3 butir telur. Kontan aja, Tuan tanah senang memberi pinjaman kepadanya karena pinjaman itu akan menjadi banyak disebabkan beranak pinak. Bahkan tuan tanah itu menawarkan kepada Abu Nawas meminjam yang lain. Abu Nawas menjawab tidak perlu. Dia hanya perlu 3 butir telur aja. Tuan tanah itu menanyakan kepada Abu Nawas, kapan telur itu akan mulai beranak? Abu nawas menjawab, itu tergantung keadaan.

Lima hari berlalu, Abu Nawas kembali ke rumah tuan tanah tersebut. Mengembalikan telur yang dipinjamnya menjadi 5 butir. Melihat 5 butir telur betapa senangnya si Tuan tanah. Tuan tanah lalu menawari Abu nawas apakah ia akan meminjam lagi. Abu Nawas pun meminjam piring tembikar sebanyak 2 buah. Tuan tanah itu memberikan dengan senang hati dan berharap piringnya itu menjadi banyak.

Lima hari pun berlalu, Abu Nawas datang dengan membawa 3 piring tembikar. Walaupun tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetapi hati si tuan tanah cukup gembira karena dua piring dulu hanya melahirkan 1 anak saja. Tak apalah fikir sang tuan tanah karena bisa aja orang mempunyai anak tunggal bahkan tidak memiliki anak.

Abu Nawas dan Tuan tanah sama – sama senang. Maka dari itu tuan tanah mau meminjamkan uang senilai 1000 dinar. Jumlah yang sangat besar, gaji buat seluruh karyawan dan pekerjanya selama 1 bulan penuh. Tuan tanah itu berangan – angan bahwa uang yang dipinjam oleh abu nawas nanti akan digunakan untuk apa,, karena akan banyak beranak. Tuan tanah itu menanti dengan tidak sabar. Ditunggunya selama lima hari, abu nawas tidak kunjung datang. Setelah satu bulan, Abu nawas juga tidak datang. Saat tuan tanah akan mendatangi rumah Abu Nawas dengan centengnya, Abu Nawas datang. Mulanya tuan tanah gembira tapi sesudah Abu Nawas menjelaskan persoalannya, bukan main marahnya tuan tanah itu.

"Sayang sekali tuan, sayang beribu sayang. Uang yang saya pinjam itu, bukannya beranak, malah tiga hari setelah saya bawa pulang, mati mendadak.".

Mendengar penuturan Abu Nawas,  betapa geramnya si tuan tanah. Hampir saja Abu Nawas dihajar oleh centeng tuan tanah. Untung saja ada teman – temannya yang baru pulang dari bekerja. 

Tuan tanah itu mengadukan ke Pengadilan. Ia  berharap Abu Nawas akan digantung atau bahkan dihukum rajam !!. Dan, pengadilan pun digelar.

Abu Nawas membeberkan semua duduk permasalahanya. Demikian juga tuan tanah itu menjelaskan. Pengadilan pun memutuskan cukup rasional (masuk akal). Kalau sesuatu bisa beranak sudah pasti bisa mati. Dan Abu nawas telah menjalankan perannya dengan baik, cukup amanah.

Seketika tuan tanah yang tamak itu pingsan selama beberapa lama dan sulit dibangunkan. Ia telah tertipu karena wataknya sendiri yang kikir, tamak, pelit.
TEGUH T.A
About
Tipuan Bodoh Kalahkan Tuan Pelit - written by TEGUH T.A , published at 1:27 PM , categorized as abu nawas , cerita sufi , humor sufi , kisah sufi , ramadan , ramadhan , selingan . And has 0 comments

0 comments Add a comment
Bck
Cancel Reply
loading...
Copyright ©2013 dunia islam by
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
--> -->