Manusia lahir ke dunia ini dengan kodratnya sebagai seorang hamba.
Yang sudah semestinya menaati semua perintah 'Majikannya'. Semisal
seorang kuli yang bekerja pada tuannya. Tentu kuli tersebut harus
mematuhi semua yg diperintahkan tuannya.
Apabila kuli tadi senantiasa mematuhi semua yang diperintahkan, tentu sang tuan akan merasa senang dan sudah barang tentu akan menyayangi kuli tadi.Demikian sebaliknya , apabila si kuli ogah2 an menaati sang majikan, maka yang terjadi adalah terpancingnya kemarahan sang majikan.
Demikian pula seorang manusia, sebagai hamba dari Sang Pencipta jagat raya ini. Yang Punya Segala kerajaan. Yang Menguasai seluruh alam. Yang Mengetahui setiap detail tanpa terlewatkan. Yang tiada memiliki cacat sedikitpun. Yang Maha Sempurna, bebas dari cela. Yang Mencipta seluruh raja yang ada di dunia.
Maka apabila seorang hamba senantiasa menjalankan perintah Nya, sudah selayaknya disayang, diperhatikan dan dituruti kemauaannya.
Semisal seorang anak buah yang disayang oleh oleh atasannya, tentu akan diistimewakan dan mempunyai posisi tertentu.
Dan sudah sewajarnya, jika yang disayang oleh pemilik dunia seisinya, Pemilik 7 petala langit, 7 petala bumi mendapat anugerah yang luar biasa dari Nya. dia akan senantiasa mendapat lindungan, kenikmatan yang hakiki, ketentraman, kejayaan ... yang tidak dimiliki oleh yang lain.
Kunci dari semua itu adalah keta'atan dalam segala Perintah maupun Larangan.
Yang Maha Berkehendak, tentu akan Marah apabila semua perintahNya di abaikan, segala LaranganNya di terjang.
Tugas dari hamba hanyalah membuat Tuannya Rela, Ridlo dengan pekerjaannya.
Yang Maha Tunggal, pasti mengetahui seluruh amal-amal (perbuatan) semua hambanya.
Dan yang pasti akan membalas perbuatan-perbuatan masing2, sesuai dengan amalnya masing2 pula.
Ini adalah pilihan ganda bagi setiap insan. Apakah dia memilih menjadi hamba yang ta'at atau sebaliknya. Yang jelas, semua itu akan berimbas pada dirinya sendiri.
Apabila kuli tadi senantiasa mematuhi semua yang diperintahkan, tentu sang tuan akan merasa senang dan sudah barang tentu akan menyayangi kuli tadi.Demikian sebaliknya , apabila si kuli ogah2 an menaati sang majikan, maka yang terjadi adalah terpancingnya kemarahan sang majikan.
Demikian pula seorang manusia, sebagai hamba dari Sang Pencipta jagat raya ini. Yang Punya Segala kerajaan. Yang Menguasai seluruh alam. Yang Mengetahui setiap detail tanpa terlewatkan. Yang tiada memiliki cacat sedikitpun. Yang Maha Sempurna, bebas dari cela. Yang Mencipta seluruh raja yang ada di dunia.
Maka apabila seorang hamba senantiasa menjalankan perintah Nya, sudah selayaknya disayang, diperhatikan dan dituruti kemauaannya.
Semisal seorang anak buah yang disayang oleh oleh atasannya, tentu akan diistimewakan dan mempunyai posisi tertentu.
Dan sudah sewajarnya, jika yang disayang oleh pemilik dunia seisinya, Pemilik 7 petala langit, 7 petala bumi mendapat anugerah yang luar biasa dari Nya. dia akan senantiasa mendapat lindungan, kenikmatan yang hakiki, ketentraman, kejayaan ... yang tidak dimiliki oleh yang lain.
Kunci dari semua itu adalah keta'atan dalam segala Perintah maupun Larangan.
Yang Maha Berkehendak, tentu akan Marah apabila semua perintahNya di abaikan, segala LaranganNya di terjang.
Tugas dari hamba hanyalah membuat Tuannya Rela, Ridlo dengan pekerjaannya.
Yang Maha Tunggal, pasti mengetahui seluruh amal-amal (perbuatan) semua hambanya.
Dan yang pasti akan membalas perbuatan-perbuatan masing2, sesuai dengan amalnya masing2 pula.
Ini adalah pilihan ganda bagi setiap insan. Apakah dia memilih menjadi hamba yang ta'at atau sebaliknya. Yang jelas, semua itu akan berimbas pada dirinya sendiri.
