Dunia Islam - Mu'adz radiyallahu anhu berkata, "Ya Rasulullah, berilah saya sedikit nasihat". Rasulullah saw bersabda, "Beribadahlah kepada Allah swt dengan perasaan seolah-olah engkau melihatNya berada di hadapanmu. Senantiasa anggaplah seolah-olah dirimu berada di kalangan orang-orang yang telah mati. Berdzikirlah kepada Allah swt di dekat setiap batu dan pohon (supaya banyak saksi pada hari Kiamat). Bila terlanjur berbuat dosa, buatlah amal baik sebagai gantinya. Jika dosa itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi, maka amalan baik itu pun harus secara sembunyi-sembunyi. Jika dosa itu dilakukan dengan terang-terangan, maka taubat serta amalan baiknya harus dilakukan dengan terang-terangan."
Ibnu Masud radiyallahu anhu meriwayatkan sabda Rasulullah saw, "Kiamat semakin dekat, tetapi manusia semakin menjauhi Allah swt karena tamak pada dunia." (kitab Targhib)
Jabir radiyallahu anhu meriwayatkan sabda Rasulullah saw, "Yang paling aku khawatirkan terhadap umatku adalah kuatnya hawa nafsu dan panjang angan-angan. Hawa nafsu yang kuat menyebabkan tergelincir dari jalan kebenaran, angan-angan yang panjang menyebabkan lupa kepada akhirat. Dunia selalu bergerak dan semakin hari akan semakin menjauhinya. Akhirat juga bergerak, dan semakin hari akan semakin mendekatinya (setiap hari umur manusia semakin berkurang dan semakin dekat ke akhirat)." (kitab Targhib)
Dalam sebuah syair dikatakan, "Wahai orang yang lalai, jika kamu mendengarkan bunyi jam dengan penuh perhatian. Benar-benar ia berkata: Berkurang, berkurang, umurmu dari waktu kehidupan."
Rasulullah saw. bersabda, "Dunia dan akhirat masing-masing memiliki anak. Jika bisa, janganlah menjadi anak dunia (tetapi jadilah anak akhirat). Hari ini adalah hari beramal (untuk menanam benih) dan tidak ada hisab hari ini. Esok kamu akan berada di kampung akhirat ketika tidak ada amal (akhirat adalah tempat menuai hasil)." (kitab Misykat)
Salman Al-Farisi radiyallahu anhu berkata, "Ada tiga jenis manusia, apabila aku teringat kepada mereka, maka aku merasa heran sehingga aku tersenyum.
Pertama adalah orang yang menaruh harapan dan cita-cita pada dunia sedangkan mati hendak menangkapnya.
Kedua adalah orang yang lalal kepada Allah swt, padahal Allah selalu menjaganya.
Ketiga adalah orang yang tertawa dengan penuh gembira sedangkan ia tidak tahu apakah Allah ridha kepadanya atau murka.
Dan ada tiga perkara yang menjadikan aku sangat gelisah, sehingga aku menangis.
Pertama, perpisahan dengan kekasih-kekasihku (Rasulullah saw dan para sahabat) . Kedua memikirkan mati, dan ketiga di padang Mahsyar besok pasti akan menghadap Allah swt, tetapi aku tidak tahu apakah aku diperintahkan untuk memasuki surga atau neraka."
Abu Muhammad Zahid rahmatullah alaih berkata, "Ketika saya sedang mengantar jenazah, Dawud Ath-Tha'i rahmatullah alaih ikut bersama kami. Ketika tiba di tanah pekuburan, ia duduk di suatu tempat seorang diri. Saya pun mendekatinya dan duduk di dekatnya. Ia berkata, "Barangsiapa yang takut terhadap peringatan Allah swt, maka mudah baginya menghadapi perjalanan jauh (akhirat), dan angan-angan yang panjang menyebabkan lalai dari beramal. Apa yang akan datang (kematian) sangatlah berat. Saudaraku, ketahuilah dengan baik bahwa apa saja yang menarik perhatianmu selain Tuhanmu itu terkutuk. Dengarlah, sebanyak apa pun manusia di muka bumi ini, semuanya akan masuk kubur. Pada waktu itu, mereka akan menyesali apa yang telah mereka tinggalkan di sini dan akan merasa gembira dengan apa yang mereka kirimkan lebih dahulu. Mereka yang masih hidup (ahli waris) mulai gaduh, bertengkar, saling mencaci di pengadilan mengenai apa yang telah menyebabkan penyesalan bagi mayit."
(kitab ihya’ Ulumiddin).
Cinta dunia merupakan sebuah kesalah, yang penulis sendiri masih melakukannya. Semoga kita semua diberi hidayahNya.
Ketika Waktu Berbicara
by
TEGUH T.A
, at
11:40 PM
, has
0
comments
About
Ketika Waktu Berbicara
- written by
TEGUH T.A
, published at
11:40 PM
, categorized as
tausiah
. And has
0
comments