Kubur selalu membuat pengumuman setiap hari, "aku adalah rumah untuk dihuni seorang diri, aku adalah rumah untuk didiami dalam keadaan terpisah dari sahabat-sahabat, aku adalah tempat ulat-ulat (yang menanti mayat untuk dimakan)" . Apabila seorang beriman dan shalih diletakkan di dalamnya, maka kubur akan berkata,
"Selamat datang, kedatanganmu sungguh diberkahi. Aku sangat gembira karena kedatanganmu. Di antara semua orang yang berjalan di muka bumi, engkaulah yang paling aku sukai. Hari ini engkau datang kepadaku, maka aku akan memperlihatkan pelayananku kepadamu."
Setelah itu, kubur menjadi luas sejauh mata memandang, satu jendela surga terbuka (maka angin surga serta keharumannya tercium dari kuburnya) .
Tetapi apabila yang dikubur itu banyak dosa atau kafir, maka kubur akan berkata,
"Kedatanganmu tidak diberkahi. Celakalah kamu! Aku sangat tidak suka dengan kedatanganmu, di antara semua orang yang berjalan di.muka burni, kamulah yang paling aku benci. Hari ini kamu dating kepadaku, maka aku akan memperlihatkan sambutanku kepadamu"
Setelah itu, kubur akan menghimpitnya sehingga tulang -tulangnya saling berhimpitan. Rasulullah saw memberi isvarat dengan menyilangkan jari-jari tangan beliau.
Umar bin Abdul Aziz suatu ketika ikut mengantar jenazah. Setelah sampai di pekuburan, ia memisahkan diri dari rombongan lalu duduk memikirkan sesuatu. Seseorang bertanya kepadanya, "Wahai Amirul-Mukminin, apa yang menyebabkan engkau duduk di sini, sedangkan engkau adalah wali bagi jenazah itu?" Ia menjawab, "Ya, kubur ini berkata kepadaku,
"Wahai Umar, tidakkah engkau bertanya kepadaku, apa yang akan aku lakukan terhadap orang-orang yang datang kepadaku setelah mati?", Aku bertanya kepadanya, "Beritahukanlah kepadaku." Kubur berkata kepadaku,
"Aku koyakkan kain kafan mereka, aku hancurkan tubuh mereka hingga berkeping-keping, aku hisap darah mereka, aku makan daging mereka, maukah aku beritahukan apa yang aku lakukan terhadap persendian mereka? Aku memisahkan tangan mereka dari bahu, tangan mereka dari lengan, punggung mereka dari tubuh, paha dari pinggang, lutut dari paha, betis dari lutut, dan telapak kaki dari betis"
Setelah itu, Umar bin Abdul Aziz rahmatullah alaih menangis lalu berkata, "Kehidupan dunia begitu singkat, tipu dayanya terlalu kuat, yang hebat di dunia menjadi hina di akhirat, yang kaya di dunia menjadi fakir di akhirat, pemuda di dunia cepat jadi tua, yang hidup di dunia maka sebentar lagi akan mati. Jangan biarkan dunia menipu dan menarik perhatianmu, padahal kamu selalu melihat betapa cepat dunia berpaling dari orang yang mencintainya. Hanya orang bodoh yang mudah terperangkap dan terperdaya oleh dunia.
Di manakah para pecintanya yang telah membangun kota-kota besar, mengalirkan sungai-sungai yang panjang, memiliki kebun-kebun besar. Mereka hidup di dunia dalam waktu yang sangat singkat, kemudian pergi dari dunia dengan meninggalkan segala sesuatu yang mereka miliki. Ketika hidup di dunia, mereka menikmati kesehatan yang sempurna serta kekuatan jasmani yang telah memperdayakan mereka, sehingga mereka hidup dengan mengikuti hawa nafsu serta melakukan dosa. Demi Allah, mereka dicemburui di dunia karena memiliki banyak harta, mereka mengalami bermacam rintangan untuk mencari harta, namun akhirnya mereka berhasil mengumpulkannya. Orang lain merasa hasad dan dengki kepada mereka, tetapi mereka tidak menghiraukan, dan tanpa ragu terus mengumpulkan harta sambil menahan berbagai kesusahan dan kepayahan dengan suka rela.
Tetapi lihatlah saat ini, bagaimana tanah memperlakukan mereka dan persendian tubuh mereka dimakan oleh ulat, padahal ketika hidup di dunia mereka beristirahat di atas sofa yang halus dan empuk dengan dikelilingi oleh para pembantu dan teman-teman, saudara, kerabat, dan tetangga-tetangga yang selalu mengikuti kehendak mereka. Tetapi, apakah yang kemudian terjadi?
Tanyakanlah kepada mereka bagaimanakah keadaan mereka sekarang? Orang miskin maupun orang kaya, semuanya terbaring di tanah yang sama. Tanyakanlah kepada orang-orang, apa manfaat yang pernah mereka miliki? Tanyakanlah kepada fakir miskin di sana, apakah penderitaan yang mereka alami disebabkan kemiskinan mereka sewaktu di dunia? Tanyakanlah tentang lidah mereka yang telah digunakan untuk berpidato dengan begitu hebat. Tanyakanlah tentang mata mereka yang telah digunakan untuk memandang ke segala arah. Tanyakanlah tentang keadaaan kulit mereka, yang dulu begitu lembut. Terhadap wajah-wajah mereka yang cantik, apa yang sedang dilakukan oleh ulat-ulat di kuburnya?
Warna mereka telah menghitam, daging mereka telah habis, wajah mereka menjadi mengerikan dan ditutup oleh tanah, anggota-anggota tubuh mereka saling terpisah, persendian-persendian tulang mereka telah terputus.
Wahai, di manakah pembantu-pembantu mereka yang senantiasa menyahut, "Saya datang tuanku".Di manakah kemah-kemah dan kamar-kamar yang telah mereka gunakan untuk beristirahat? Di manakah harta benda dan kekayaan yang telah mereka simpan dengan baik? Pembantu-pembantu itu tidak bisa memberi bekal apa-apa untuk makanan di alam kubur. Dalam kubur tidak dihamparkan alas tidur, tidak disediakan bantal, tetapi dibaringkan di atas tanah saja. Tidak juga dihiasi taman-taman bunga atau buah-buahan. Alangkah sedihnya, ia ditinggalkan seorang diri dalam keadaan gelap gulita. Tidak disediakan bantal, tetapi dibaringkan di atas tanah saja. Tidak juga dihiasi oleh taman bunga.
Alangkah sedihnya, ditinggalkan seorang diri dalam keadaan gelap gulita, kini siang dan malam sama saja baginya. Ia tidak lagi dapat berjumpa dengan teman-temannya, tidak dapat menjemput siapa pun. Berapa banyak orang-orang yang semasa hidupnya mempunyal tubuh tegap dan lndah, lelaki yang tampan,wanita yang cantik jelita. Tetapi kini di dalam kubur, tubuh mereka hancur, anggota badannya sudah saling terpisah. Mata yang dulu cantik kini keluar dari lubangnya, bahu sudah terpisah dari tubuh, mulut pun penuh dengan air dan nanah, binatang-binatang melata sedang merayap di seluruh tubuhnya. Ketika mereka tinggal dalam keadaan seperti itu, pasangan mereka telah kawin lagi dengan orang lain dan berada dalam kesenangan. Anak-anak mereka telah mengambil alih sebagai kepala keluarga. Harta mereka telah dibagi-bagikan kepada ahll waris. Tetapi, di antara mereka ada yang bernasib baik sehingga mereka beristirahat dengan kesenangan dengan wajah segar dan berseri. Mereka adalah orang-orang yang lebih mengutamakan akhirat daripada dunia. mengumpulkan bekal untuk dirinya sebelum masuk ke alam kubur.
Wahai, orang yang esok hari pasti masuk kubur. Apakah yang menyebabkan engkau terperangkap dalam urusan dunia? Apakah kamu berharap bahwa dunia yang penipu itu akan senantiasa bersamamu? Gedung tempat tinggalmu yang luas dan tinggi, buah-buahan matang di kebunmu, alas tidurmu yang lembut, pakaianmu yang menyejukkan ketika panas. Semuanya akan ditinggalkan.
Apabila maut telah tiba dan menguasaimu, maka tidak ada yang dapat menghalanginya. Kamu akan berkeringat dan tidak berdaya. Alangkah menyesalnya, orang-orang yang hari ini telah menutupkan mata saudaranya yang telah mati, menutupkan mata anaknya dan ayahnya, yang sedang memandikan salah seorang dari kerabatnya, yang sedang mengkafani seseorang, yang sedang pergi ke tanah pekuburan untuk mengantarkan jenazah seseorang. Ingatlah suatu saat nanti, semua itu juga akan terjadi pada dirimu." Diceritakan, seminggu setelah peristiwa itu, Umar bin Abdul Aziz meninggal dunia. (kitab Musammirat).
Rasulullah saw bersabda bahwa ada empat perkara yang merupakan tanda kecelakaan.
- Mata yang kering (tidak menangisi dosa-dosa sendiri atau tidak ingat terhadap akhirat).
- Hati yang keras.
- Angan-angan panjang.
- Tamak terhadap dunia.