Pandanglah lekat ke relung hati.. Perhatikan sungguh2 seluruh karunia yang telah engkau peroleh. Hitung berapa banyak nikmat yang ada pada dirimu.. Maka jika benar hitunganmu, tak akan selesai sampai habis sisa nafasmu. Mulai dari anggota badanmu, dari ujung kepala sampai kaki. Belum nikmat yang ada di sekitarmu, yang juga engkau dapatkan. Maka bagaimana bisa, kita lupa dengan Sang Maha Pencipta?
Selayaknya kita mesti syukuri bukan hanya dengan sekedar kalimah tahmid. Tapi seluruh sikap, perilaku dan seluruh kehidupan kita adalah mutlak harus sesuai yang diPerintahkanNya. Kita tidak punya pilihan lain dalam hal ini.
Lupakan kesombongan kita, bersihkan puing2 keangkuhan, riya, ujub, serakah, tamak, dan berpisahlah dari ego yang lama melekat di hati. Seorang mukmin sejati, selalu berbuat dengan pertimbangan bahwa Alloh Ridlo ataukah tidak jika ia begini. Apakah ini yang terbaik menurut syariat. Apakah ia masih berada di jalan hidayah ataukah ia sedang dalam muslihat syaithon?
Telah berlalu orang2 seblm kita. Para anbiya wal mursalin, para shidiqin, para sahabat nabi saw, para tabi'in, para wali Alloh, para ulama rosyidin dan penerus mereka.
Telah berlalu pula kesombongan fir'aun, kepelitan qorun,, kegilaan ummat nabi Luth a.s, keperkasaan kaum 'ad dan seluruh musuh Alloh..
Mereka golongan kanan berada dalam kesuksesan yang sesengguhnya. Dalam nikmat Alloh yang kekal. Begitu pula sebaliknya, golongan kiri masuk dalam kemurkaan Alloh 'Azza wa Jalla.
Ambil pelajaran ini, renungkan dengan hati nurani kita. Mulai saat ini, kita berada di jalan yang mana? Sudahkah kita menjadi ummat baginda nabi Muhammad saw? Sudahkah kita benar2 menjadi hamba Alloh Ta'ala?
Jika kita baca tulisan ini dan merasa sakit hati ini, mungkin masih ada penyakit2 hati yang tersisa. Segera bersihkan, sebelum ajal menjemput kita. Mudah2an Alloh 'Azza wa Jalla beri kefahaman. Amin
Bagi para pembaca yang sedang ingin bertaubat, jangan lupa klik gambar buku yang ada tulisan "save" di halaman ini (sebelah atas). Mudah2an hamba yang lemah ini bisa berbagi secuil ilmu dari para 'ulama. Jazakalloh khoiron