Salah
satu nasihat baginda nabi saw adalah agar kita selaku mukmin
memanfaatkan usia muda untuk beramal sholih, sebelum datang usia tua.
Alloh Ta'Ala tidak akan mengulang masa muda kita. Kadang kita berfikir
untuk mengakhirkan atau menunda-nunda suatu kebaikan dengan alasan takut
bosan berbuat baik. Hmm,, sepintas argumentasi dari tipuan syaithon
tersebut adalah benar.
"Nanti aja kalo udah tua, baru beramal mati2an",... "Mumpung masih muda bro, saatnya kita bersenang2",.. "Ga gaul loe, kmana2 pake pakaian gituan !!, jadul kaleee.." dan ratusan pernyataan lain yang intinya untuk melemahkan semangat 'ibadah kita. Mematahkan tausiah2 dari para da'i penyeru kebaikan.
"Nanti aja kalo udah tua, baru beramal mati2an",... "Mumpung masih muda bro, saatnya kita bersenang2",.. "Ga gaul loe, kmana2 pake pakaian gituan !!, jadul kaleee.." dan ratusan pernyataan lain yang intinya untuk melemahkan semangat 'ibadah kita. Mematahkan tausiah2 dari para da'i penyeru kebaikan.
Kekuatan
ummat islam ini banyak dipengaruhi oleh kawula muda. Para sahabat nabi
saw kebanyakan anak muda. Mereka begitu semangat mengamalkan ajaran
agama ini. Lihat sayyidina ali karomahullohu wajhah, sosok pemuda yang
sangat pemberani. Beliau tidak takut menggantikan posisi tidur nabi,
saat nabi saw hijrah. Padahal saat itu puluhan orang Quraisy siap
mengintai dan membunuh nabi saw.
Pada
waktu pasukan muslimin maju perang, anak2 kecil dari para sahabat
berebut pedang untuk maju ke medan laga !! Sedang mereka belum baligh.
Bahkan ada yang ujung pedangnya terseret tanah, karena tinggi tubuhnya
belum nyampai.
Satu
contoh lagi, yang bersikeras melawan dajjal dari ummat nabi saw nanti
juga seorang pemuda. Meski dibujuk dengan berbagai tipuan, si pemuda
tetap membela keyakinannya. Tubuhnya dibelah oleh pedang dajjal karena
ia tidak mau mengakui bahwa dajjal adalah Tuhannya. Namun setelah si
pemuda dihidupkan lagi, ia tetap tidak mau menjadi pengikut "si pembawa
fitnah". Justru makin kuatlah iman pemuda tadi.
Lihatlah orang2 yang sudah lanjut usia untuk jadi pelajaran bagi kita para pemuda. Mereka ingin ber'ibadah habis-habisan, namun apalah daya kemampuan terbatas. Nafas sudah kembang kempis, raga teramat lemah. Untuk berdiri saja kadang masih butuh bantuan orang lain.
Di akhirat kelak, kita akan saling tahu hasil dari sebuah amal sholih saat di dunia. Tidaklah sama derajat surga seseorang dengan temannya yang selisih satu kalimat ucapan dzikirnya waktu di dunia.. Tidaklah sama langkah kaki yang biasa ke masjid dengan yang tidak...
Alloh 'Azza wa Jalla suka dengan hambanya yang bertaubat, dan jauh lebih suka lagi terhadap seorang pemuda yang ta'at.
Kini tiada alasan lagi wahai kawula muda, untuk menyia-nyiakan masa muda kita. Kita juga tidak tahu batas umur kita. Andai masih panjang pun bukanlah suatu kerugian jika kita mulai dari sekarang keta'atan kita.
Jangan malu untuk menampakkan pribadi seorang muslim . Hiduplah layaknya seorang mukmin sejati. Karena dengannya, kemuliaan kita akan bertambah baik di dunia maupun akhirat.