Dunia Islam Berisi Artikel Islami, Al quran, Kitab Hadits, Arti Mimpi menurut islam, dakwah dan Kisah Islami, Download Murottal Al quran 30 Juz.

Ibarat Goa dan Ujung Lorongnya

by TEGUH T.A , at 1:37 PM , has 0 comments
Suatu ketika di pondok pesantren  al hikmah, pak kyai sedang menyampaikan tausiah kepada santri-santrinya. Tutur beliau, "Para santriku, dunia ini gelap dan kubur itu terang! Apa kalian semua setuju?" Serentak hampir semua santri menjawab, "Setuju!"

Pak Kyai melanjutkan, "Nah, bagi kalian yang setuju dengan pernyataan saya, silahkan balik ke kamar kalian.". Maka, dengan suara gaduh para santri pun balik ke kamar masing-masing, kecuali tiga orang yang belum beranjak dari tempat duduknya (ketiga santri tersebut duduk paling depan dan tidak mengantuk selama mendengar tausiah dari pak kyai). Melihat ketiga santri itu tidak beranjak dari tempatnya, Pak Kyai bertanya, "Mengapa kalian tidak pergi? Kalian tidak setuju dengan pernyataan saya?

"Begini, kyai. Kami penasaran dengan ungkapan Kyai tadi. Dunia yang nyata terang, malah dibilang gelap, sedangkan kubur yang sudah nyata gelap malah dibilang terang, apakah ungkapan Kyai itu tidak terbalik?" jawab salah seorang santri. Pak Kyai menjawab sambil tersenyum, "Tidak, santriku. Saya tidak keliru dengan ucapanku tadi."

"Baiklah, jika kalian ingin mengetahui jawabannya mari ikut saya." Pak Kyai membawa ketiga santri tadi ke mulut sebuah goa yang gelap. Ketiga santri tadi semakin bertambah keheranan dan penasaran. Pak Kyai berucap kepada ketiga santri, "Masukilah goa itu dan jika kalian menemukan kerikil di dalamnya, ambillah.".

Perumpamaan dunia ibarat Goa

Ketiga santri itu semakin bengong dan bingung oleh instruksi Kiyai. Santri yang pertama berfikir, "Aku tidak akan tertipu untuk yang kedua kalinya, aku tak akan membawa apa-apa. Mengapa Kiyai menyuruh untuk mengerjakan hal aneh dengan mengambil kerikil, bukannya membekali saya dengan senter atau obor!"

Santri kedua agak ragu-ragu dengan perintah Kiyai. Ia berfikir, "Ah, saya akan mengambil sedikit saja kerikil itu. Daripada enggak sama sekali! Kalau ambil banyak, berat bawanya".

Santri ketiga berfikir, "Apa pun yang diperintahkan Kyai, bagi saya -sami’na wa atha'na- saya akan mengambil kerikil itu."

Singkat cerita, ketiga santri tersebut memasuki goa. Pak Kyai sudah menunggu di ujung mulut goa. Ketika melihat kemunculan ketiga santrinya, Kyai berkata, "Silahkan kalian membuka hasil bawaan kalian dari dalam goa tadi."

Goa gelap, ujungnya terang

Ketika melihat bawaannya, Ketiga santri itu langsung pingsan. Ternyata kerikil itu adalah intan permata!. Setelah ketiga santri itu siuman, Pak Kyai menjelaskan,

"Itulah jawaban dari pernyataan saya pada ceramah tadi. Dunia yang saya bilang gelap, seumpama goa yang gelap, sedangkan ujung goa (di luar goa) itu seperti kubur, karena memang terang. Dan kerikil! yang ternyata intan permata itu ibarat bekal amal kita masing-masing yang kita bawa ketika di dunia (goa) yang serba gelap ini."

Pak Kyai melanjutkan, "Setiap orang akan menyesal ketika sudah sampai di alam kubur (sudah meninggal dunia), karena ternyata semua manusia akan menyadari bahwa kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan akhirat yang membutuhkan bekal berupa amal shalih. Bagi orang yang tidak membawa perbekalan berupa amal shalih, akan celaka selamanya, bagi yang membawa bekal amal shalih sedikit, akan menyesal karena tidak membawa lebih banyak. Bagi yang sudah membawa bekal amal shalih yang banyak, juga menyesal. Kenapa tidak membawa lebih banyak bekal lagi? Pendek kata, kita semua akan menyesal. Namun, penyesalan saat itu tiada artinya.".

Jadi silahkan kalian memilih, membawa bekal banyak atau sedikit. Atau tidak bawa bekal sama sekali.
TEGUH T.A
About
Ibarat Goa dan Ujung Lorongnya - written by TEGUH T.A , published at 1:37 PM , categorized as dakwah , hikmah , Tamsil , tausiah . And has 0 comments

0 comments Add a comment
Bck
Cancel Reply
loading...
Copyright ©2013 dunia islam by
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
--> -->