Dunia Islam Berisi Artikel Islami, Al quran, Kitab Hadits, Arti Mimpi menurut islam, dakwah dan Kisah Islami, Download Murottal Al quran 30 Juz.

Puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah saw dan yang dilarang

by TEGUH T.A , at 10:09 AM , has 0 comments
Sobat dunia islam, berhubung sudah dekat sekali dengan ramadhan. Atau bahkan udah masuk bulan ramadhan? Ya udah, kali ini kita bahas sedikit tentang puasa ya.. Berikut Puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah saw :

1. Puasa 6 hari pada bulan Syawwal

Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawwal, seolah-olah ia berpuasa setahun penuh." (HR Muslim, al-Tirmidzi, Abu dawud, dll).

2. Puasa Nabi Daud

Nabi saw. bersabda, "Shalat yang paling Allah sukai adalah Shalat Daud. Dan puasa yang paling Allah sukai adalah puasa Daud. Ia tidur setengah malam, bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Lalu, ia berpuasa satu hari dan berbuka satu hari." (HR al-Bukhârî)

3. Puasa Hari Asyura dan Tasu'a (10 dan 9 Muharram)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw. ditanya, "Shalat apa yang paling baik sesudah salat wajib?" beliau menjawab, "Shalat di tengah malam." Lalu beliau ditanya, "Puasa apa yang paling baik sesudah Ramadhan?" beliau menjawab, "Bulan Allah yang kalian sebut dengan Muharram." (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud).

Abu Musa al-Asy'ari berkata, "Hari asyura sangat diagungkan oleh Yahudi dan mereka menjadikannya sebagai hari raya." Maka, Rasulullah saw. bersabda,

"Berpuasalah kalian pada hari tersebut." (Muttafaq alaih).

Dalam riwayat lain rasulullah saw. bersabda, "Jika aku masih hdiup hingga tahun depan, aku akan berpuasa hari kesembilannya (pula)." (HR Ahmad dan Muslim).

4. Puasa hari Arafah (9 Dzul hijjjah) bagi yang tidak menunaikan haji

Nabi saw. bersabda, "Puasa hari Arafah bisa menghapus dosa selama dua tahun, tahun lalu dan tahun yang akan datang. Sementara, puasa hari Asyura menghapus doosa tahun yang lewat." (HR al-Jamaah kecuali Bukhari dan al-Tirmidzi).

5. Puasa pada bulan Sya'ban

Usamah bin Zaid berkata, "Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa pada satu bulan seperti pada bulan Sya'ban." Beliau menjawab, "Ia adalah bulan yang banyak dilalaikan oleh manusia. yaitu antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan saat amal diangkat menuju Tuhan, karena itu, aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku berpuasa." (HR Abu Daud dan al-Nasai).

6. Berpuasa pada bulan-bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab).

7. Puasa tiga hari pada setiap bulan qamariyah (13,14,15).
Abu Dzarr al-Ghifari berkata, "Rasulullah saw. memerintahkan kami untuk berpuasa dalam sebulan tiga kali: yaitu tanggal 13, 14, 15. Menurut beliau, ia seperti puasa setahun." (HR al-Nasai).

8.Puasa Senin-Kamis

Nabi saw. biasa melakukan puasa pada hari senin dan kamis. Maka, beliau ditanya tentang hal itu. Beliau menjawab, "Amal hamba dihamparkan pada hari senin dan kamis. Aku ingin amalku dihamparkan sementara aku dalam kondisi puasa." (HR Abu Daud).


Puasa Ramadhan

Ada juga puasa pada waktu tertentu yang hukumnya haram dilakukan, baik karena waktunya atau karena kondisi pelakunya.

1. Hari Raya Idul Fithri

Tanggal 1 Syawwal telah ditetapkan sebagai hari raya sakral umat Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa.

2. Hari Raya Idul Adha

Hal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada fakir msikin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan merayakan hari besar.

3. Hari Tasyrik

Hari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Zulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Pada tiga hari itu masih dibolehkan utnuk menyembelih hewan qurban sebagai ibadah yang disunnahkan sejak zaman nabi Ibrahim as.

4. Puasa sehari saja pada hari Jumat

Puasa ini haram hukumnya bila tanpa didahului dengan hari sebelum atau sesudahnya. Kecuali ada kaitannya dengan puasa sunnah lainnya seperti puasa sunah nabi Daud, yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak. Maka bila jatuh hari Jumat giliran untuk puasa, boleh berpuasa.

5. Puasa sunnah pada paruh kedua bulan Sya`ban

Puasa ini mulai tanggal 15 Sya`ban hingga akhir bulan Sya`ban. Namun bila puasa bulan Sya`ban sebulan penuh, justru merupakan sunnah. Sedangkan puasa wajib seperti qadha` puasa Ramadhan wajib dilakukan bila memang hanya tersisa hari-hari itu saja.

6. Puasa pada hari Syak

Hari syah adalah tanggal 30 Sya`ban bila orang-orang ragu tentang awal bulan Ramadhan karena hilal (bulan) tidak terlihat. Saat itu tidak ada kejelasan apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau belum. Ketidak-jelasan ini disebut syak. Dan secara syar`i umat Islam dilarang berpuasa pada hari itu.

7. Puasa Selamanya

Diharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari. Meski dia sanggup untuk mengerjakannya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara syar`i puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi mereka yang ingin banyak puasa, Rasulullah SAW menyarankan untuk berpuasa seperti puasa Nabi Daud as yaitu sehari puasa dan sehari berbuka.

8. Puasa wanita haidh atau nifas

Wanita yang sedang mengalami haidh atau nifas diharamkan mengerjakan puasa. Karena kondisi tubuhnya sedang dalam keadaan tidak suci dari hadats besar. Apabila tetap melakukan puasa, maka berdosa hukumnya. Bukan berarti mereka boleh bebas makan dan minum sepuasnya. Tetapi harus menjaga kehormatan bulan Ramadhan dan kewajiban menggantinya di hari lain.

9. Puasa sunnah bagi wanita tanpa izin suaminya

Seorang istri bila akan mengerjakan puasa sunnah, maka harus meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya. Bila mendapatkan izin, maka boleh lah dia berpuasa. Sedangkan bila tidak diizinkan tetapi tetap puasa, maka puasanya haram secara syar`i. Dalam kondisi itu suami berhak untuk memaksanya berbuka puasa. Kecuali bila telah mengetahui bahwa suaminya dalam kondisi tidak membuthkannya. Misalnya ketika suami bepergian atau dalam keadaan ihram haji atau umrah atau sedang beri`tikaf.

Sabda Rasulullah saw

"Tidak halal bagi wanita untuk berpuasa tanpa izin suaminya sedanga suaminya ada dihadapannya".

Karena hak suami itu wajib ditunaikan dan merupakan fardhu bagi istri, sedangkan puasa itu hukumnya sunnah. Kewajiban tidak boleh ditinggalkan untuk mengejar yang sunnah.


Fadilah Puasa
Puasa-puasa sunnah beserta dalilnya adalah sebagai berikut:

1. Puasa Senin Kamis

Dalil puasa senin kamis adalah sebagai berikut:

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasullullah saw bersabda;

"Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa." (HR Tirmidzi no 747. Shahih dilihat dari jalur lainnya)
 
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu'anha, beliau mengatakan, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari senin dan kamis." (HR An Nasai no 2360 dan Ibnu Majah no 1739. Shahih.)

2. Puasa 3 hari setiap bulan hijriyah

Dalil puasa tiga hari setiap bulan:

Muadzah bertanya pada ‘Aisyah;

"Apakah Rasulullah saw berpuasa tiga hari setiap bulannya?"
Aisyah menjawab; "Iya"

Muadzah lalu bertanya,"Pada hari apa beliau melakukan puasa tersebut?"
Aisyah menjawab;"Beliau tidak peduli pada hari apa beliau puasa (artinya semau beliau)."
(HR. Tirmidzi no 763 dan Ibnu Majah no 1709. Shahih.)
 
Dari Ibnu Abbas ra, beliau berkata "Rasulullah saw biasa berpuasa pada "ayyamul biidh" ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar"
(HR An Nasai no 2345. Hasan)
 
Dari Abu Dzar, Rasullah saw bersabda padanya, "Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan hijriyah)."
(HR. Tirmidzi no 761 dan AnNasai no 2424. Hasan)

3. Puasa Daud

Dalil puasa daud adalah sebagai berikut;
Rasulullah saw bersabda,"Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Sholat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari." (HR Bukhari no 3420 dan Muslim no 1159)

4. Puasa di Bulan Sya'ban

Dalil puasa di bulan sya'ban;
 
Aisyah ra mengatakan "Nabi saw tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya'ban. Nabi saw biasa berpuasa pada bulan Sya'ban seluruhnya." (HR. Bukhari no 1970 dan Muslim no 1156)
Tentang hal ini Az Zain Ibnul Munir dalam Nailul Author, Muhammad bin Ali Asy Syaukani, Idarotuh Tob'ah Al Muniroh, menerangkan bahwa yang dimaksud di sini adalah berpuasa pada mayoritas harinya (bukan seluruh harinya).

5. Puasa Enam Hari di bulan syawal

Dalil puasa enam hari di bulan syawal;
Nabi saw bersaabda "Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh"
(HR. Muslim no 1164)

6. Puasa di Awal bulan Dzulhijjah

Dalil puasa di awal bulan dzulhijjah;
 
Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw bersabda "Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah)." Para sahabat bertanya: "tidak pula jihad di jalan Allah?" Nabi saw menjawab:"Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun." (HR Abu Daud no 2438, At Tirmidzi no 757, Ibnu Majah no 1727, dan Ahmad no 1968. Shahih).

7. Puasa Arofah

Dalil puasa arofah;

Puasa Arofah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. ABu Qotadah Al Anshori berkata," Nabi saw ditanya mengenai keutamaan puasa Arofah, beliau menjawab,"Puasa Arofah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura, Beliau menjawab,"Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu" (HR. Muslim no 1162).
 
Penjelasan tambahan;
Untuk orang yang sedang berhaji, tidak dianjurkan melaksanakan puasa Arofah. Dalilnya adlah sebagai berikut;Dari Ibnu Abbas ra, beliau berkata; "Nabi saw tidak berpuasa ketika di Arofah. Ketika itu beliau disuguhkan minuman susu, beliaupun meminumnya." (HR Tirmidzi no 750. Hasan Shahih).

8. Puasa Asyura

Dalil puasa Asyura;

Nabi saw bersabda "puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam. (HR. Muslim no 1163)

Penjelasan tambahan:
Puasa Asyura di laksanakan pada tanggal 9 dan 10 dzulhijjah.

Moga bermanfaat.



ref: bumiajipanatagama.com
TEGUH T.A
About
Puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah saw dan yang dilarang - written by TEGUH T.A , published at 10:09 AM , categorized as dalil puasa , puasa , puasa ramadhan , puasa sunnah , ramadan , ramadhan . And has 0 comments

0 comments Add a comment
Bck
Cancel Reply
loading...
Copyright ©2013 dunia islam by
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
--> -->