Sobat 'DUNIA ISLAM', Dalam situasi tertentu kadang kita dibingungkan untuk mengambil keputusan maupun sikap dan tindakan. Yang harusnya selamat, bisa jadi fatal lantaran salah ambil keputusan... (hmm.. omong apa nih penulis?). Baca terus aja dech sampe selesai.. hehe..
Sudah seharusnya kepentingan agama diletakkan di atas kepala dan urusan keduniawian diletakkan di tangan kita. Ibarat menyimpan telur di atas kepala dan intan permata di tangan. Saat telur di kepala bergoyang maka secara spontan untuk menyelamatkannya agar telur tadi tidak terjatuh dan pecah, kita akan melepaskan genggaman intan permata di tangan kita dan secepatnya tangan tadi memegang telur di atas kepala.
.jpg)
Begitulah halnya dengan agama. Pada saat agama dalam keadaan goyang, kemaksiatan merajalela di mana-mana,,,
Saling Mengingatkan dan Nasehat menasehati sudah ditinggalkan oleh ummat akhir zaman ini..
Sunnah-sunnah Nabi saw. banyak ditinggalkan bahkan ditentang dan dilecehkan..
Sementara manusia sedang dinina-bobokan oleh dunia, mabuk jabatan, gila harta, bangga dengan kemewahan dan terbius pesona wanita serta menuhankan uang.
Saat itulah semuanya itu (dunia) mesti kita lepaskan dan kita pegang agama agar jangan sampai jatuh. Kita hidupkan dakwah dengan cara sunnah (saling mengingatkan dan menasihati dari hai ke hati) dan saling bekerjasama seluruh ummat Islam ini, agar Risalah agama yang sesuai syariat baginda nabi Muhammad saw sampai ke pelosok-pelosok dunia.
Saat banyak orang mabuk dunia, kita sebagai muslim sejati hendaknya menyeru kepada semua orang untuk taat kepada Allah Swt. dalam kehidupan ini.
Baru setelah telur di atas kepala (agama) tidak bergoyang lagi, kita ambil kembali intan permata (dunia) dan kita genggam dengan tangan kita.
Inilah manusia bijak. Pada hakikatnya kita tidak meninggalkan intan permata, toh bisa diambil lagi... Allohu 'alam.
Sudah seharusnya kepentingan agama diletakkan di atas kepala dan urusan keduniawian diletakkan di tangan kita. Ibarat menyimpan telur di atas kepala dan intan permata di tangan. Saat telur di kepala bergoyang maka secara spontan untuk menyelamatkannya agar telur tadi tidak terjatuh dan pecah, kita akan melepaskan genggaman intan permata di tangan kita dan secepatnya tangan tadi memegang telur di atas kepala.
.jpg)
Begitulah halnya dengan agama. Pada saat agama dalam keadaan goyang, kemaksiatan merajalela di mana-mana,,,
Saling Mengingatkan dan Nasehat menasehati sudah ditinggalkan oleh ummat akhir zaman ini..
Sunnah-sunnah Nabi saw. banyak ditinggalkan bahkan ditentang dan dilecehkan..
Sementara manusia sedang dinina-bobokan oleh dunia, mabuk jabatan, gila harta, bangga dengan kemewahan dan terbius pesona wanita serta menuhankan uang.
Saat itulah semuanya itu (dunia) mesti kita lepaskan dan kita pegang agama agar jangan sampai jatuh. Kita hidupkan dakwah dengan cara sunnah (saling mengingatkan dan menasihati dari hai ke hati) dan saling bekerjasama seluruh ummat Islam ini, agar Risalah agama yang sesuai syariat baginda nabi Muhammad saw sampai ke pelosok-pelosok dunia.
Saat banyak orang mabuk dunia, kita sebagai muslim sejati hendaknya menyeru kepada semua orang untuk taat kepada Allah Swt. dalam kehidupan ini.
Baru setelah telur di atas kepala (agama) tidak bergoyang lagi, kita ambil kembali intan permata (dunia) dan kita genggam dengan tangan kita.
Inilah manusia bijak. Pada hakikatnya kita tidak meninggalkan intan permata, toh bisa diambil lagi... Allohu 'alam.
