Dunia Islam Berisi Artikel Islami, Al quran, Kitab Hadits, Arti Mimpi menurut islam, dakwah dan Kisah Islami, Download Murottal Al quran 30 Juz.

Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua Menurut Islam

by TEGUH T.A , at 10:18 PM , has 0 comments
Sobat Dunia Islam, mengingat betapa penting berbakti kepada kedua orang tua, kali ini kita akan bahas mengenai kewajiban seoran anak kepada kedua orang tua. Bagaimana sikap kita sebagai muslim kepada orang tua yang kafir, dan sebagainya. Simak yuk..



"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut di dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".
(Q.S-Isra': 23-25).

Di atas adalah terjemahan dari ayat berikut:


وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا


وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا


رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ إِنْ تَكُونُوا صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلأوَّابِينَ غَفُورًا


Ada beberapa hadits yang berkaitan dengan hal ini, seperti di bawah ini:

Diriwayatkan dari Mujahid rahmatullah alaih bahwa tafsir ayat di atas adalah, "Jika ia telah menjadi tua dan kamu mesti mencuci air kencing dan berak mereka, maka jangan sekali-kali berkata ‘uff’, karena mereka juga telah mencuci air kencing dan berakmu ketika kamu masih kecil.". Ali radiyallahu anhu berkata, "Jika ada perkataan biadab yang lebih rendah derajatnya dari perkataan "uff ', maka Allah swt tetap akan mengharamkannya."

Seseorang bertanya kepada Hasan radiyallahu anhu, "Apakah ukuran durhaka kepada orang tua?" Ia menjawab, "Tidak memberi kepada mereka, harta milik kita, tidak menemui mereka, dan melihat mereka dengan tatapan yang tajam."

Ketika seseorang bertanya kepada Hasan r.a, apakah maksud berkata dengan baik kepada mereka? Ia menjawab, "Memanggil mereka dengan sebutan bapak ataupun ibu, jangan hanya menyebut namanya.

Diriwayatkan mengenai tafsir ayat di atas dari Zubair bin Muhammad radiyallahu anhu, "Bila mereka (orang tua) memanggil, jawablah dengan, ya, saya hadir" Qatadah rahmatullah alaih berkata bahwa maksudnya adalah hendaknya berbicara dengan lemah lembut kepada mereka."

Seseorang bertanya kepada Sa'id bin Musayyab rahmatullah alaih, "Di dalam Al-Qur'an banyak sekali didapati perintah agar berbuat baik dan saya memahaminya, tetapi saya tidak memahami maksud perkataan yang mulia." Ia berkata, "Sebagaimana seorang hamba sahaya yang sangat bersalah, berbicara dengan tuannya yang sangat keras wataknya."

Aisyah radiyallahu anha berkata, "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw bersama seorang yang telah tua. Rasulullah bertanya kepadanya, ‘Siapakah ini?' Ia menjawab, ‘ini ayah saya.' Rasulullah saw bersabda, "Jangan berjalan di depannya, jangan duduk sebelum ia duduk, jangan memanggil hanya dengan menyebut namanya, dan jangan berkata kepada mereka perkataan yang buruk."

Seseorang bertanya kepada Urwah radiyallahu anhu, "Di dalam Al-Qur'an ada perintah untuk menunduk di hadapannya, apakah maksudnya?" la menjawab, "Jika mereka mengucapkan perkataan yang tidak kamu sukai, maka janganlah kamu memandangnya dengan pandangan yang tajam karena ketidaksukaan seseorang akan diketahui dari pandangannya yang tajam."

Aisyah radiyallahu anha meriwayatkan dari Rasulullah saw, "Barangsiapa yang melihat kepada ayahnya dengan pandangan yang tajam, ia bukan anak yang taat.".

Abdullah bin Mas'ud radiyallahu anhu berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah saw, apakah amalan yang paling disukai Allah swt?" Beliau bersabda, "Mendirikan shalat tepat pada waktunya."

Saya bertanya, "Setelah itu amal yang mana?" Beliau bersabda, "Berbuat .baik kepada kedua orangtua." Saya bertanya, "Setelah itu apa?" Beliau bersabda, "Berjihad." Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan sabda Nabi saw, "Keridhaan Allah terletak dalam keridhaan orang tua, kemurkaan Allah terletak dalam kemurkaannya" - Kitab Durrul Mantsur.

Penyusun kitab Mazhahirul Haqq menulis, bahwa yang termasuk hak-hak ayah dan ibu ialah merendahkan diri dan bersikap sopan, melayani mereka sehingga ridha, mentaati mereka dalam perkara-perkara yang dibolehkan, tidak berbuat kurang ajar, tidak bersikap sombong. Walaupun mereka termasuk orang kafir, jangan meninggikan suara melebihi suaranya, jangan memanggil mereka dengan hanya menyebut namanya, jangan mendahului mereka dalam suatu pekerjaan, berlemah lembut dalam amar ma'ruf dan nahi munkar, katakan saja satu kali saja, jika mereka tidak menerima nasihat kita, hendaknya kita tetap berbuat baik kepada mereka, senantiasa berdo'a dan memohon ampun untuk mereka. Semua ini bersumber dari Al-Qur'an, yakni diambil dari nasihat Nabi Ibrahim alaihis salam kepada ayahnya. (Mazhahirul-Haqq).

Suatu ketika, setelah menasihati orang tuanya, beliau berkata, "Baiklah sekarang saya akan berdoa kepada Allah untuk kalian." (disebutkan dalam surat Al-Kahfi: 47) .

Sebagian ulama berkata, "Taat kepada kedua orang tua dalam perkara haram adalah tidak boleh, tetapi dalam hal-hal yang samar itu wajib. Karena berhati-hati dari perkara syubhat merupakan takwa dan mencari keridhaannya merupakan kewajiban. Oleh karena itu, jika harta mereka subhat dan mereka marah jika kamu makan sendirian, hendaknya kamu makan bersama mereka"

Abbas radiyallahu anhuma berkata, "Jika seorang muslim berbuat baik kepada orang tua yang masih hidup, maka kedua pintu surga terbuka untuknya. Jika ia membuat marah kedua orangtuanya, maka Allah swt tidak ridha selama ia tidak membuat kedua orang tuanya ridha.

Seseorang bertanya, "Kalau ia berbuat zhalim, lalu bagaimana?"

Ibnu Abbas berkata, "Walaupun ia berbuat zhalim." Thalhah radiyallahu anhu berkata bahwa seseorang telah datang kepada Rasulullah saw dan meminta izin untuk ikut serta dalam perang jihad. Rasulullah saw bersabda, "Apakah ibumu masih hidup?" Ia menjawab, "Ya, masih hidup." Rasulullah saw Bersabda, "Tetaplah melayaninya, karena surga berada di bawah telapak kakinya."

Kemudian untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya Rasulullah saw bersabda seperti itu. Anas radiyallahu anhu berkata, "Seseorang datang kepada Rasulullah saw dan berkata, "Wahai Rasulullah, saya sangat ingin ikut berjihad, tetapi saya tidak mampu." Rasulullah saw bersabda, "Adakah di antara kedua orang tuamu yang masih hidup?" Ia menjawab, "Ibu saya masih hidup."

Rasulullah saw bersabda, "Takutlah kepada Allah mengenai dirinya (yakni dalam menunaikan hak-hak mereka, hendaknya dilakukan berdasarkan takwa, bukan fatwa). Jika kamu berbuat demikian, maka kamu mendapat pahala haji, umrah, dan berjihad. Yakni pahala yang diperoleh dari amalan-amalan itu kamu mendapatkannya."

Muhammad bin Al-Munkadir rahmatullah alaih berkata, "Saudara saya, Umar telah menghabiskan malamnya dengan shalat, dan saya menghabiskan malam dengan memijit kaki ibu saya. Saya tidak pernah berharap mendapatkan (pahala) malamnya sebagai ganti malamku."

Aisyah radiyallahu anha berkata, "Saya telah bertanya kepada Rasulullah saw, "Siapakah yang paling berhak atas seorang wanita ?" Beliau bersabda, "Suaminya." Kemudian saya bertanya lagi, "Siapakah yang paling berhak atas laki-laki?" Rasulullah bersabda, "Ibunya." Rasulullah saw bersabda, "Tinggallah bersama istri-istrimu dalam keadaan menjauhi hal-hal yang tidak halal, maka istri-istrimu juga akan menjauhi perkara-perkara yang haram. Berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu, maka anak-anakmu juga akan berbuat baik kepadamu." (Durrul-Mantsur)

Thawus rahmatullah alaih berkata, "Seorang laki-laki mempunyai empat anak. Ketika ia jatuh sakit, salah seorang anaknya berkata kepada ketiga saudaranya, 'Kalian boleh merawat ayah dengan syarat kalian tidak mendapat apa pun dari harta warisannya. Jika kalian tidak sanggup, maka saya sendiri yang akan merawatnya dengan syarat saya tidak akan mengambil sesuatu apa pun dari harta warisannya."

Akhirnya, mereka rela dengan keputusan itu, bahwa ia saja yang akan merawat ayah mereka dengan syarat tersebut, dan mereka tidak akan melakukannya. Maka ia telah melayani ayahnya dengan sungguh-sungguh. Kemudian ayahnya meninggal dunia. Sesuai syarat yang telah disepakati, ia tidak mengambil harta warisan sedikit pun.

Pada malam harinya, di dalam mimpinya ia melihat seseorang yang berkata, "Di suatu tempat ada seratus dinar yang terjatuh, ambillah uang itu" Kemudian ia bertanya, Adakah keberkahan di dalamnya?" Orang itu menjawab, "Tidak ada keberkahan di dalamnya"

Pagi harinya, ia menceritakan mimpinya itu kepada istrinya. Maka istrinya memaksanya untuk mengambil uang itu, tetapi ia tidak mau. Pada hari kedua, ia bermimpi lagi. Di dalam mimpinya itu seseorang berkata bahwa ada sepuluh dinar di suatu tempat. Ia pun bertanya lagi, adakah keberkahan di dalamnya, dan orang itu berkata, "Tidak ada keberkahan di dalamnya." Pada pagi harinya, ia menceritakan mimpinya itu kepada istrinya. Maka istrinya menyuruhnya berkali-kali agar mengambil uang itu, tetapi ia tidak mau mengambilnya.

Pada hari ketiga, ia bermimpi lagi. Dalam mimpinya, seorang berkata kepadanya, "Di tempat ini kamu akan mendapatkan satu dinar, ambillah uang itu" la bertanya lagi, apakah ada keberkahan di dalamnya. Orang itu berkata bahwa di dalamnya ada keberkahan. Pada pagi harinya, ia mengambil uang satu dinar itu, kemudian pergi ke pasar untuk membeli dua ekor ikan dengan uang tersebut. Dari setiap ikan, keluarlah sebuah mutiara yang tidak pernah dilihat oleh siapa pun seumur hidupnya. Ketika berita itu terdengar oleh raja, maka sang raja memaksa untuk membeli kedua mutiara itu dengan bayaran emas sebanyak muatan 90 ekor baghal (persilangan antara kuda dengan keledai).
TEGUH T.A
About
Kewajiban Berbakti Kepada Orang Tua Menurut Islam - written by TEGUH T.A , published at 10:18 PM , categorized as hadits , tausiah . And has 0 comments

0 comments Add a comment
Bck
Cancel Reply
loading...
Copyright ©2013 dunia islam by
Theme designed by Damzaky - Published by Proyek-Template
Powered by Blogger
--> -->